Mahasiswa ITB AD Jakarta; Dorong Keberlanjutan Program PAMSIMAS di Desa Terayak, Natuna

Mahasiswa dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) Jakarta telah meluncurkan proyek independen yang menarik perhatian, bertajuk “Meningkatkan Keberlanjutan PAMSIMAS Sebagai Fondasi Pembangunan Lanjutan oleh BUMDes Sejahtera Desa Terayak”. Proyek ini dipimpin oleh Yuliyanti, seorang mahasiswa yang peduli terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Kegiatan ini berfokus pada Desa Terayak, Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, di mana kelompok pengelola PAMSIMAS BUMDes “Sejahtera” berperan sebagai mitra utama.

“Program ini tidak hanya tentang memberikan akses air bersih, tetapi juga tentang memastikan keberlanjutan dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air minum,” Kata Arfani, Ketua Pengelola PAMSIMAS.

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan program PAMSIMAS (Pemberdayaan Masyarakat dan Sistem Air Minum) di Desa Terayak, yang dikelola oleh BUMDes Sejahtera. Program ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi pembangunan berkelanjutan di desa, dengan fokus pada peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang berkualitas bagi masyarakat.

Desa Terayak telah menjadi laboratorium bagi implementasi Program BUMDes yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, proyek ini tidaklah tanpa tantangan.

“Tantangan keuangan, distribusi fasilitas yang tidak merata, dan kerusakan infrastruktur menjadi fokus perhatian kami,” Ujar Yuliyanti, Mahasiswi ITB AD Jakarta,

Berdasarkan analisis situasi, tim ITB AD menemukan beberapa tantangan yang dihadapi PAMSIMAS Desa Terayak Permasalahan pertama menyangkut keuangan. Yakni tunggakan pembayaran air dari sebagian warga menghambat kelancaran operasional dan pemeliharaan infrastruktur air minum.

Permasalahan kedua berupa Distribusi fasilitas yang tidak merataSementara itu fasilitas baru belum terdistribusi secara merata ke semua rumah warga, sehingga menimbulkan kesenjangan akses terhadap air bersih.

Sedangkan permasalahan ketiga berupa Kerusakan infrastruktur. Saat ini kondisi kerusakan pada meter air dan kurangnya fasilitas cadangan menghambat responsivitas terhadap permintaan perbaikan dari warga.

Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, proyek ini menyusun solusi yang komprehensif. Arfani menekankan pentingnya “implementasi sistem manajemen keuangan yang transparan dan edukasi kepada warga tentang pentingnya pembayaran tepat waktu.”

“Survei menyeluruh akan dilakukan untuk merencanakan distribusi fasilitas baru yang merata, sedanhkan penambahan fasilitas cadangan menjadi langkah penting untuk mempercepat penanganan permintaan perbaikan,” Kata Yuliyanti.

Salah satu aspek menarik dari proyek ini adalah dampaknya bagi semua pihak yang terlibat. Mahasiswa yang terlibat mendapat manfaat dalam hal pengaplikasian pengetahuan teoritis ke dalam praktik lapangan, sementara perguruan tinggi juga mendapat tambahan dimensi praktis dalam kurikulum akademis mereka.

Dampak positif juga dirasakan oleh PAMSIMAS dan masyarakat Desa Terayak. Keberhasilan proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas layanan air minum dan kesejahteraan bersama. Melalui pendekatan partisipatif dan inisiatif berkelanjutan, proyek ini membuka jalan bagi pembangunan yang lebih berkelanjutan di masa depan.

“Kami sangat berterimakasih kepada tim ITB AD atas bantuannya dalam meningkatkan program PAMSIMAS di desa kami. Solusi yang ditawarkan sangat bermanfaat dan membantu kami dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Desa Terayak.” Ujar Arfani.

Dengan demikian, proyek “Meningkatkan Keberlanjutan PAMSIMAS” tidak hanya menjadi cerita tentang perubahan positif dalam akses air minum, tetapi juga tentang keterlibatan aktif masyarakat dalam menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua. Melalui konsistensi, inovasi, dan kerjasama yang kuat, mereka membuktikan bahwa perubahan nyata dimulai dari tindakan konkret di tingkat lokal.

“Melalui proyek ini, kami mendapatkan pengalaman belajar yang berharga dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Kami berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain untuk berkontribusi dalam pembangunan desa.” Ujar Yuliyanti

Artikel Mahasiswa ITB AD Jakarta; Dorong Keberlanjutan Program PAMSIMAS di Desa Terayak, Natuna pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kirim Pesan
Hubungi Kami
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Hallo, sobat ITB Ahmad Dahlan! Apa yang bisa kami bantu untuk Anda?