Berdayakan Industri Rumahan Warga Desa Sekarwangi, Mahasiswa ITB AD Ciptakan Peluang Berbasis Teknologi

Di era digital ini, banyak industri rumahan di desa tertinggal dalam hal pemasaran. Hal ini terjadi di Desa Sekarwangi, Kabupaten Bandung, di mana para pengrajin pakaian masih kesulitan memasarkan produk mereka secara online. Kondisi inilah yang dilirik mahasiswi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) Jakarta.

Riska Aryanti, salah satu mahasiswi ITB AD Jakarta, tergerak untuk membantu problem yang dialami warga Desa Sekarwangi melalui program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Analisis situasi menunjukkan bahwa mayoritas produsen lokal menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk mereka di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Dengan meningkatnya preferensi konsumen terhadap platform digital, seperti marketplace online, produsen tradisional kini terpinggirkan.

Program “Meningkatkan Kualitas SDM untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Sekarwangi” ini bertujuan untuk membantu para pengrajin pakaian di Desa Sekarwangi memasarkan produk mereka secara online melalui pelatihan digital marketing.

Ketua Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Desa Sekarwangi, Willy Supriadi, menyambut baik program ini. Desa Sekarwangi memiliki potensi besar dalam industri rumahan, terutama produksi pakaian. Namun, tantangan besar yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman tentang teknologi digitalisasi untuk memasarkan produk.

“Program dari mahasiswa ITB AD ini sangat bermanfaat bagi para pengrajin di desa kami. Mereka yang sebelumnya tidak mengerti cara memasarkan produk secara online, sekarang bisa belajar dan mulai memasarkan produk mereka di platform digital,” ungkapnya.

Program ini menawarkan solusi berupa pelatihan digital marketing, pembuatan konten menarik, dan kolaborasi dalam pemasaran digital.

“Kami memulai program ini dengan sosialisasi kepada pemerintah desa dan masyarakat. Kemudian, mendata para pengrajin yang ingin mengikuti program ini dan melakukan pelatihan digital marketing,” Kata Rizka.

Hasilnya, para pengrajin kini mampu membuat toko online mereka sendiri, membuat konten menarik, dan memasarkan produk mereka secara online.

“Kami sempat kesulitan bersaing di era digital ini karena kurangnya pengetahuan tentang teknologi. Namun, melalui program pelatihan digital marketing ini, kami mulai memahami cara memasarkan produk kami secara efektif di platform online.” Ungkap Asep, salah satu peserta.

Toko online yang dibuat dimanfaatkan untuk menggabungkan semua produk dari 10 peserta program, sehinga memungkinkan mereka untuk saling berbagi dan meningkatkan visibilitas produk mereka.

“Sekarang, produk kami bisa dijangkau oleh lebih banyak orang,” kata Asep.

Program ini tidak hanya membantu para pengrajin meningkatkan penjualan, tetapi juga meningkatkan kualitas SDM di Desa Sekarwangi.  Artinya proyek independent ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa dalam meningkatkan keterampilan dan pendapatan, tetapi juga berpotensi menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai wilayah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui digitalisasi.

Riska Aryanti, juga mengatakan, “Melalui digital marketing, kami berharap dapat membawa industri rumahan Desa Sekarwangi ke pasar global.”

“Dengan program ini, para pengrajin menjadi lebih terampil dan kreatif dalam memasarkan produk mereka,” kata Riska.

Diharapkan, langkah-langkah seperti ini dapat terus diperluas dan ditingkatkan untuk mendukung para pelaku usaha lokal, terutama di sektor UMKM, agar dapat memanfaatkan teknologi digital secara efektif untuk mencapai pasar global. Disisi lain, program ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia untuk membantu meningkatkan kualitas SDM dan perekonomian masyarakat.

Artikel Berdayakan Industri Rumahan Warga Desa Sekarwangi, Mahasiswa ITB AD Ciptakan Peluang Berbasis Teknologi pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kirim Pesan
Hubungi Kami
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Hallo, sobat ITB Ahmad Dahlan! Apa yang bisa kami bantu untuk Anda?